LUMAJANG – Proses visitasi alih bentuk Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang (STAIMU) menjadi Institut Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang (IAI MU) resmi dimulai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI.
Ketua Tim Visitasi STAIM, Zainal menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan visitasi alih bentuk ini didasarkan pada beberapa pertimbangan strategis dan visi jangka panjang institusi. “Transformasi dari STAIM menjadi IAI MU bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang kami tawarkan. Dengan status sebagai institut, kami memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan program studi yang lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan masyarakat serta industri,” ujarnya.
Zaenal menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur dan fasilitas kampus, peningkatan akreditasi dan pengakuan nasional maupun internasional, serta visi dan misi jangka panjang untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dalam bidang ilmu agama dan keislaman, menjadi faktor utama dalam keputusan ini.
Proses Persiapan Kampus menghadapi visitasi alih bentuk ini, kata Zaenal, STAIMU telah melakukan persiapan matang melalui berbagai langkah strategis. “Kami telah membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai pihak terkait, termasuk pimpinan kampus, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa,” jelas Zainal.
Langkah-langkah lain yang dilakukan meliputi peninjauan dan pembaruan kurikulum, pengembangan infrastruktur, pelatihan dan pengembangan SDM, penguatan sistem administrasi, serta sosialisasi dan komunikasi intensif kepada seluruh civitas akademika.
Zainal mengakui bila ada beberapa tantangan besar selama persiapan visitasi ini. “Penyesuaian kurikulum dan program studi, pengembangan infrastruktur, peningkatan kompetensi SDM, serta manajemen dan administrasi kampus merupakan beberapa tantangan utama yang kami hadapi, sosialisasi dan komunikasi efektif, keterbatasan waktu, pendanaan, serta adaptasi terhadap perubahan juga menjadi tantangan tersendiri,” bebernya.
Manfaat bagi mahasiswa dan Tenaga Pengajar, sambung Zaenal, visitasi alih bentuk ini diharapkan membawa berbagai manfaat signifikan bagi mahasiswa dan tenaga pengajar, dngan status sebagai institut, dapat menawarkan program studi yang lebih beragam dan relevan, akses ke fasilitas yang lebih baik, serta peningkatan kesempatan penelitian dan pengembangan. Bagi tenaga pengajar, alih bentuk ini membuka peluang pengembangan karier yang lebih luas, akses ke fasilitas penelitian yang lebih baik, serta pelatihan dan pengembangan profesional yang lebih intensif.
Zaenal mengku telah menyusun rencana jangka panjang setelah visitasi alih bentuk selesai, IAI MU telah merencanakan beberapa langkah strategis untuk jangka panjang. Kampus akan terus meningkatkan kualitas program studi, mengembangkan penelitian dan inovasi, ekspansi infrastruktur, serta peningkatan akreditasi dan reputasi internasional, pemberdayaan mahasiswa, penguatan kemitraan, digitalisasi dan teknologi, pengembangan SDM, pemberdayaan alumni, serta program pengabdian kepada masyarakat juga menjadi fokus utama dalam rencana jangka panjang IAI MU.
“Dengan berbagai langkah strategis dan persiapan yang matang, kami yakin bahwa transformasi STAIMU menjadi IAI MU akan membawa manfaat besar bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat luas. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan layanan kami demi tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya. (Persma)