Jumat, Oktober 4, 2024

Menyapa Dunia

Saya dan sahabat-sahabat pengurus STAI Miftahul Ulum Lumajang berkesempatan silaturrahim virtual melalui aplikasi zoom dengan sahabat-sahabat pengurus PCINU Malaysia pada selasa malam, 10 September 2024 untuk mendiskusikan peluang-peluang Kerjasama yang bisa dikonkritkan pada aksi nyata antara kedua belah pihak, STAIM Lumajang dan PCINU Malaysia. Dari jajaran syuriah diwakili Ustadz Lazib (Katib Syuriah), Ustadz Zulkarnain (wakil katib), sedangkan dari Tanfidziyah diwakili Ustadz Umar, ketua yang membidangi Pendidikan, Ustadz Yafiq, Bidang Kerjasama dan hubungan luar negeri dan Ustadz Adi, Bidang sosial. Sedangkan dari STAI Miftahul Ulum Lumajang diikuti oleh Farhanuddin, bidang akademik dan kemahasiswaan, Imam Zarkasi, bidang keuangan, perencanaan, kepegawaian dan sarana prasarana, H. Zainuddin, bidang Kerjasama dan kemahasiswaan, Erlin, Ketua Prodi PGMI, Hasan Azhari, staf keuangan.

Diskusi malam ini, diawali dengan mengenalkan profil masing-masing lembaga untuk menyamakan persepsi, pemahaman yang nantinya bisa dikonkritkan menjadi poin-poin kerjasama. Saya yang mendapatkan kesempatan mewakili STAIM, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan sambutan hangat PCINU Malaysia. Nikmat silaturrahim dengan sahabat-sahabat PCINU Malaysia, bagi saya khususnya dan keluarga besar STAI Miftahul Ulum Lumajang merupakan anugerah Allah SWT yang sangat luar biasa terlebih silaturrahim ini dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot), memantapkan Khidmah limaslahatil ummat dan mensyiarkan islam rahmatan lil alamin dengan pijakan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

Kemudian, secara umum saya mengenalkan STAIM Lumajang sebagai perguruan tinggi dibawah naungan pondok pesantren, dalam pelaksanaan kegiatan Tridharma perguruan tinggi terintegrasi dengan sistem Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Jatiroto Lumajang. Salah satunya pada kegiatan pengabdian masyarakat. Mahasiswa diterjunkan ditengah-tengah masyarakat untuk melaksanakan tugas pengabdian dengan durasi waktu lebih lama dari kebiasaan pengabdian  yang ada dikampus-kampus berbasis non pondok pesantren. STAIM sudah dua kali Angkatan melakukan KKN lebih pada 20 (dua puluh) tempat dengan durasi waktu 1 (satu) tahun dan sementara masih terbatas di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Kalaupun nanti bisa menemukan titik temu kesepakatan, STAIM Lumajang akan berkoordinasi diinternal untuk melaksanakan secara internasional.

Selain itu, saya juga menyampaikan distingsi ke-ilmuan STAIM Lumajang kecendrungannya berbasis keagamaan layaknya pondok-pondok pesantren di Indonesia. Kajian ke-Ilmuan Mahasiswa STAIM Lumajang lebih banyak konsen pada penguasaan referensi turats, kitab-kitab klasik.

Berikutnya Ustadz Yafiq, mewakili PCINU Malaysia menyampaikan tiga program yang menjadi konsen PCINU Malaysia pada periode ini.

Pertama Pendidikan dan pengajaran. PCINU Malaysia konsentrasi pada nasib pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI). Menurut Ustadz Yafik, pekerja migran Indonesia (PMI) yang tercatat di KBRI Malayasia diperkirakan mencapai 2,7 juta orang. Jumlah tersebut belum merepresentasikan jumlah yang tidak tercatat dan ada kemungkinan jumlahnya lebih banyak dari yang tercatat. Pada sisi lain, ketersediaan akses Pendidikan sebagai hak dasar setiap manusia terutama akses Pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia yang tidak tercatat di KBRI Malaysia aksesnya sangat terbatas dan sangat minim sekali. Kenyataan demikian, mendorong NGO, LSM dan Ormas-ormas Indonesia, tidak terkecuali PCINU Malaysia untuk menyediakan akses Pendidikan informal, ngurusi Pendidikan anak-anak pekerja migran lebih utamanya anak-anak pekerja migran yang orang tuanya tidak tercatat di KBRI Malaysia. Namun, masalahnya PCINU Malaysia terkendala ketersediaan SDM yang masih sangat terbatas dan sangat minim.

Kedua sosial kesehatan. Kampus-kampus dari Indonesia yang memiliki konsentrasi keilmuan dibidang Kesehatan melakukan pengabdian Kesehatan.

Ketiga ekonomi. Pendampingan pemberdayaan UMKM yang dimiliki warga NU dengan melihat konsentrasi ke-ilmuan perguruan tinggi yang bekerjasama dengan PCINU Malaysia.

Penulis: Mochammad Hisan (Ketua STAI Miftahul Ulum Lumajang)

Artikel Terkait

Artikel Terbaru