Beralih dari virus yang sempat melanda 2 tahun lamanya di berbagai penjuru dunia yang dikenal dengan istilah corona atau “Covid-19”, kini Masyarakat dan pemerinta Indonesia kembali digegerkan dengan virus baru yang berasal dari Kanada, pada tahun 2000-2006. Virus ini menyebar hingga ke negara Singapura yang kemudian banyak menyebabkan kasus kematian, sehingga dikenal dengan sebutan “Virus Singapura” .
Kabar ini sudah menyebar dengan cepat diberbagai negara Asia Tenggara, termasuk di negara kita Indonesia juga terdeteksi ciri-ciri terjangkitnya penyakit ini. Dilansir dari laporan Kemenkes per minggu ke 11 tahun 2024 atau perkiraan awal Maret lalu, 5.461 orang terjangkit virus ini. Virus ini juga dikenal sebagai penyakit Hand,Foot,Mouth Disease (HTMD) yaitu, penyakit menular yang biasanya terjadi pada anak usia 5-10 tahun. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga dapat menyerang siapa saja termasuk orang dewasa.
Virus ini diduga menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, gejala awal dari penyakit ini biasanya muncul setelah 3-6 hari terinfeksi virus dan dapat berupa demam tinggi, flu, sakit tenggorokan, ruam pada wajah, kesulitan bernafas, baruk kering, dan ada juga beberapa kasus juga menunjukkan adanya kelelahan yang ekstrim. Setelah demam 1-2 hari akan timbul bitnik-bintik merah pada lidah, telapak tangan dan kaki, hingga menjalar keseluruh tubuh.
Tidak seperti flu pada umumnya, virus ini dibawa oleh Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71). Meski virus Singapura kerap melanda anak-anak dibawa usia 10 tahun, penyakit ini juga mampu menyerang orang dewasa dan siapa saja dengan kondisi imunitas tubuh yang tidak fit. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun juga perlu edukasi, pemahaman dan pencegahan lebih dini. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati?
Pepatah Arab mengatakan Al Aqlu salim fii al Jismi salim atau secara bahasa latin Men Sana in Corpore Sano yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Maka dari itu, ada beberapa cara untuk mencegah terdeteksinya Virus Singapura, yaitu menjaga kebersihan diri, menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan lingkungan, gaya hidup sehat, mengkonsumsi vitamin, menghindari keramaian, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi dan edukasi keluarga, rutin berolahraga, pola pikir, pola hidup yang sehat sebagai langkah pencegahan, maka diharapkan penyebaran Virus Singapura dapat diminimalisir dan Kesehatan Masyarakat senantiasa terjaga. Keep healty and happy every one.
Author: Hikmatul Ainul Rohmah _ Mahasiswi PGMI Smt 4
Editor: Nabila N.A