Oleh; Mochammad Hisan
“Kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan”. Stephen Hawking
“Keluarga besar STAIM Lumajang wajib aktif menggunakan media sosialnya”, ungkapan saya mengawali obrolan ringan pagi hari, pengantar motivasi dan semangat untuk saya pribadi dan sahabat-sahabat yang berkhidmat dan mengabdi di STAI Miftahul Ulum Lumajang, Sabtu 25 Mei 2024. Para wakil ketua, kepala prodi, kepala unit, dosen dan semua semua keluarga besar STAIM Lumajang di Group Whatsapp.
Kenapa bermedia sosial penting? Coba kita perhatikan disekeliling kita saja, masing-masing orang memiliki smartphone, menggenggam smartphone, mengantongi smartphone. Smart artinya pintar dan phone artinya handphone, bila digabungkan smartphone memiliki arti handphone pintar. Kenapa dikatakan pintar? Karena ditanya apa saja, pasti dijawab, untuk tahu informasi tentang STAIM Lumajang misalnya, tidak perlu menuggu lama, tidak harus datang kekampus, smartphone yang mereka genggam bisa memberikan jawaban. Bermodalkan paket internet (data), pilih aplikasi google atau artificial intelegence/AI lainnya pasti akan disajikan secara cepat, akan dijawab sesegera mungkin dengan beberapa pilihan jawaban, lengkap dan komplit. Untuk mendaftar menjadi mahasiswa baru STAIM Lumajang tidak harus datang kekampus, bisa dilakukan dari rumah masing-masing. Untuk melakukan pembayaran, tidak harus datang ke teller bank, bisa menggunakan handphone di genggamannya.
Dunia mengalami perubahan begitu cepat. Dunia industri, dunia perbankan, dunia pelayanan pendidikan, dunia informasi tidak terlepas dari yang mengalami perubahan. Padahal baru kemaren kita mendengar era 4.0 (Four Point Zero), sekarang sudah berevolusi menjadi 5.0 (Five Point Zero), masyarakat yang terintegrasi dengan kecanggihan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI). Platfom digital baik yang berupa media sosial (whatsapp, facebook, instagram, twitter, tiktok dll), website menjadi rujukan pertama untuk mencari tahu informasi awal perihal yang ingin diketahui.
Maka, sudah menjadi keharusan, gaya komunikasi keluarga besar STAIM Lumajang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Gaya dan pola mengenalkan, menginformasikan dan memberitahukan STAIM Lumajang kepada masyarakat disesuaikan dengan cara-cara era hari ini, memaksimalkan pemanfaatan platfom digital. Keluarga besar STAIM Lumajang harus segera beranjak dari cara-cara lama yang tidak efektif, beralih dengan cara baru yang lebih baik, lebih efektif dan sesuai dengan situasi dan kondisi zaman, Al-Akhdzu bil Jadid al-Ashlah, begitu bunyi potongan kalam hikmah kaidah fiqhiyah mengajarkan kita.
Karenanya, para kaprodi, kepala lembaga, kepala unit dilingkungan STAIM Lumajang wajib memiliki, menggunakan dan memanfaatkan platform digital media sosialnya, facebook, instagram, tiktok dan website. Setiap hari wajib post hal-hal positif tentang STAIM Lumajang diakun media sosial masing-masing. Kegiatan yang dilakukan, ide dan gagasan positifnya wajib di post, wajib di release. Bila perlu untuk membangun kebiasaan ini, buatkan schedule. Sehingga setiap hari, masyarakat mendapatkan informasi baru yang positif tentang STAIM. Setiap hari ada menu baru yang positif, baik berupa keilmuan, kegiatan, maupun informasi-informasi penting lainnya tersajikan kepada masyarakat. One day, one pearson, one post (satu hari, satu orang, satu postingan), wajib dilakukan setiap hari oleh keluarga besar STAIM Lumajang, dosen, tenaga pendidik, pengurus. Dan jangan lupa dishare kegroup-group media sosial yang dimiliki dan diikuti, whatsapp, facebook, instagram, tiktok dll.
Saya secara pribadi memiliki keyakinan, dengan banyaknya konten-konten positif tentang STAIM Lumajang yang kita post setiap hari, setiap minggu, akan berdampak pada informasi yang didapatkan masyarakat lebih banyak, lebih utuh mengetahui tentang STAIM, Perguruan Tinggi Islam Swasta yang terintegrasi dengan Pondok Pesantren Banyuputih Kidul Lumajang. Tidak lama lagi STAIM Lumajang akan banyak mendapatkan kenalan, mendapat banyak sahabat dan lebih dikenal oleh masyarakat terutama para generasi Z dan generasi Alfha yang setiap hari tidak pernah lepas dari penggunaan gadget dan internet. Wallahu A’lam