Tersenyum merupakan suatu ekspresi yang sering dilakukan oleh semua orang dalam mengungkapkan rasa bahagia atau senang dalam dirinya. Dalam agama pun senyum termasuk ibadah yang salah satunya bisa dikatakan dengan sedekah yang paling mudah dilakukan. Selain itu, senyum ialah ibadah yang bisa memberatkan timbangan pahala kita nantinya.
Dari Abu Dzar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi).
Salah satu figur yang sudah termasyhur dan sosok mulia ialah Rasulullah SAW. Beliau dikenal dengan sosok yang murah senyum, selalu ceria, dan berkata dan berperilaku suri tauladan yang baik. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa perkataan baik juga menaikkan derajat di syurga.
Rasullah SAW bersabda: “Dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, sholat malam saat manusia dalam keadaan tidur.” (HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’).
Berdasarkan penelitian yang diungga pada laman website Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan memaparkan bahwa efek tersenyum dapat berdampak pada tubuh dan pada saat itulah hipotalamus mengaktifkan hipofisis (kelenjar pituitari) untuk mengeluarkan salah satu hormon endokrin yang berhubungan dengan emosi senang, yaitu hormon endorfin khususnya betaendorphin. Bahkan studi tentang senyum yang dipaksa pun berdampak positif bagi otak.
Selain itu ternyata tersenyum juga memiliki segudang manfaat kesehatan loh. Salah satunya dapat menurunkan tekanan darah, melanggengkan hubungan, mampu meredakan stres, memperbaiki mood, meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan rasa sakit, membuat terlihat awet muda, menyehatkan paru-paru, dan banyak lagi loh.
Sebuah senyum yang indah adalah pintu gerbang masuk ke dunia. Senyum adalah suatu ekspresi diwajah dan berbagai langkah yang terlibat dalam merancang suatu senyum yang indah dan menarik.
Para pembaca sudah tersenyum belum? Yuk kita senyum dulu ?
Author: Durrotur Rohimah_ Mahasiswi Prodi IAT Smt 4
Editor: Nabila N.A