LUMAJANG – Pengurus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) sampaikan Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tahun 2022 kepada Plh Ketua Yayasan Miftahul Ulum di ruang Meeting, Rabu 11 Januari 2022.
Ketua STAIM Muhammad Hesan, S.Psi., M.Sos mengatakan, LKPJ ini sebagai bahan evaluasi pengurus yang harus disampaikan setiap tahun pada bulan Desember sebagai bentuk akuntabilitas dan mengukur sejauh mana program yang dulu dirancang, sudah terealisasikan dengan maksimal apa belum.
Tahun ini, lanjut Hesan, sapaan karibnya, STIS sudah berubah bentuk menjadi STAIM, ini patut disyukuri meski sebenarnya kalau boleh memilih ingin berubah menjadi Institut. Karena beberapa hal yang masih kurang, mulai jabatan lector, asisten ahli dan lain sebagaimana sehingga tidak bisa berubah ke Institut.
“Targetnya, tahun 2024 harus berubah menjadi institut. Kemaren, saya sempat minta ke Pak Zainal bagian penjaminan mutu, untuk melakukan Analisis Sword, agar mengetahui sisi mana kelemahan dan kekuatannya serta di mana peluangnya, ini untuk bahan perjalanan setahun ke depan,” ungkap Hesan.
Hesan berharap, ke depan anggaran kampus tidak banyak untuk belanja pegawai sebab menurutnya, organisasi yang anggarannya banyak untuk belanja pegawai sudah tidak sehat, “Ke depan, harus ada sumber pendapatan lain, agar keuangan kampus lebih sehat, porsinya tidak banyak untuk belanja pegawai,” katanya.
Plh Ketua Yayasan Miftahul Ulum Ustadz Sholeh Ardiansyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan, agar STAIM senantiasa ingat dengan visi misi yayasan. Agar, lembaga yang berada di bawah yayasan Miftahul Ulum sejalan serta selaras untuk bersama-sama mewujudkannya.
“Visi Misi yayasan diantaranya menciptakan generasi muslim yang beriman dan bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologo dan berakhlakul karimah serta berwawansan Ahlussunnah Waljamaah. Ini wajib hafal sebab penting untuk sama-sama mewujudkannya,” pungkasnya.
Penulis: Robith
Editor: Fahmi
Publiser: Robith Fahmi