Gelombang revolusi industri 4.0 sudah tidak bisa terbendung lagi dan menjadi tantangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi khususnya Kampus Islam. Menghadapi hal tersebut, Forum Rektor Pendidikan Tinggi yang berada di bawah Nahdlatul Ulama (PTNU) bersepakat dan mengadakan deklarasi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi dalam acara Global Summit of University Leader (GSUL) 2019 di Universitas Islam Malang Rabu (27/3/2019) pagi.
Para rektor dan delegasi dari sedikitnya 64 perguruan tinggi dari 14 negara itu sepakat untuk saling berjabat tangan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan tinggi.
Dalam pernyataannya, 64 pemimpin kampus yang hadir tersebut mendeklarasikan pernyataan bersama, yakni berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, memelihara dan mengembangkan kemanusiaan, menciptakan suasana masyarakat yang harmonis dan damai.
Menurut Masykuri yang juga Rektor Unisma, forum rektor ini lebih pada pengembangan atau membijaki regulasi pemerintah pada PTNU. Dengan adanya forum rektor PTNU, maka PTNU harus bisa bergandengan tangan dalam mengembangkan PTNU. Selain itu juga harus bisa jadi bagian dari think tank (wadah pemikir) untuk kebijakan atau berpartner dalam kebijakan pendidikan tinggi.
Para rektor PTNU datang ke pertemuan itu, antara lain dari Surakarta, Jepara, Bali, NTB, Lampung, Lamongan, Kabupaten Malang dan Lumajang. Bersamaan dengan forum tersebut, juga
dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PTNU dengan beberapa Pendidikan Tinggi dari 14 Negara.
Ketua STISMU Lumajang, Sarkowi yang ikut hadir dalam forum tersebut, menuturkan bahwa dalam acara Global Summit of University Leader (GSUL) 2019 di Universitas Islam Malang tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Miftahul Ulum (STISMU) Lumajang berhasil melakukan penandatanganan MoU dengan 5 Kampus Luar Negeri antara lain: 1) Rajamangala University of Technology Krungthep, Thailand, 2) National University of Kaohsiung Taiwan, 3) Tarlac Agricultural University Philipines, 4) National Dong Hwa University Taiwan, dan 5) Mindanao State University, Philipine.
Dalam MoU tersebut STISMU Lumajang melakukan kerjasama dalam beberapa hal : 1. Exchange of faculty and staff members, 2. Exchange of students, 3. Exchange of publications and relevant academic and scholarly information, 4. Joint research, lectures and symposia dan 5. Other activities such as deemed appropriate by mutual consent.
’’Ini adalah bagian ikhtiyar kita bersama dalam dalam rangka membangun STISMU menjadi kampus yang unggul dan Kompetitif.’’ Tutur Sarkowi (SR)
sumber :
http://mubakid.or.id/archives/863/4-stismu